Rangkuman Bab 4 Manusia Dan Cinta Kasih

RANGKUMAN
 
ILMU BUDAYA SOSIAL

“Manusia Dan Cinta Kasih”


Disusun Oleh :

Sigit Ari Setiawan (56415561)



                                                                                                                             



KELAS 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
DOSEN :     EDI FAKHRI
ATA 2015/2016







Pendahuluan

Setiap manusia di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang berbeda-beda, entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak hanya manusia, mahluk lain  pun dapat merasakan cinta.
Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.




RANGKUMAN BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.  Pengertian Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama member merupakan ugkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifanya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu           :
·         Pengasuhan adalah cinta seorang ibu pada anaknya. Bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.
·         Tanggung jawab adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
·         Perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
·         Pengenalan merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono, mengatakan bahwa cinta memilik tiga unsur yaitu:
·         Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali degan dia.
·         Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
·         Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalua jauh atau lama tidak bertemu dan adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.



Selain pengertian yang di kemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajamen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya.
Didalam kitab suci Al-Quran, ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan yaitu:
·         Cinta tingkat tinggi adalah cnta kepada kepada Allah, Rasulallah, dan berjihad di jalan Allah.
·         Cinta tingkat menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Cinta kepada orang tua, anak, saudara, isteri/suami.
·         Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Cinta kepada cinta yang lebih mengutamakan cinta thagut, hawa nafsu, tempat tinggal dan harta.
                              
B.  Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain, atau juga isteri dan anaknya, hartanya, Allah, dan Rasulallah. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan didalam Al-Quran.

Cinta Diri
Mencintai segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan sebaliknya dia membenci sesuatu yang dapat menghalangi dirinya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS, Al-Adiyat, 100:8)

Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan keharmonisan dengan sesama manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.

Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan  dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara isteri dan suami.
Dorongan cinta seksual yaitu suatu fungsi penting untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, maka dari dorongan cinta seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal tersebut merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan penguasaan cinta ini dengan cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
Cinta Kebapakan
            Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
            Biasanya cinta kebapakan nambak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikannya pada mereka, demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jenih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doa nya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
“Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscayaAllah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Imran, 3:31)




C.  Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan  berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi bila diakhiri dengan perkawinan, makan didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan , tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau slaing menumpahkan kasih sayang.
     Kasih sayang , dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, opada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebgai hasil curahan kasih sayang orangtuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang orang tua
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikia pula sebaliknya. Dari cara pemberian kasih sayang ini dapat dibedakan:
1)      Orang tua bersifat bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dala hal ini orang tua memberikan ksih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon
2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat sianak.
3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memeperhatikan.
4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
D.  Kemesraan
Kemesraan berasall dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupung yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut – Pronocitro.
E.  Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqon ayat 59-60 yang menyatakan, “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa – apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal – soal yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.

F.  Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga mac am cinta. Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. dan kcliga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta cros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, scdangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinanar, misalnya gadis normal yang cantik mcncintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.
Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membcdakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Pcnderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kemudian apa bedanya Rahmah dengan Rahman ? kalau Rahman ada unsur memberi. Misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya, malahan kita jadikan dia sebagai teman baik. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan jalan keluar kepadanya. Tetapi kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan, sehingga menyebabkan rusak (menjerumuskan), maka hal itu disebut memanjakan.

G.  Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut. Keduanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada sesorang saja.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan aktraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.




Klik untuk mendownload file PDF Bab 4 Manusia Dan Cinta Kasih
Klik untuk mendownload file PPT Bab 4 Manusia Dan Cinta Kasih

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »